KUNINGAN - Kemacetan arus lalulintas di ruas Jalan Kuningan-Cirebon, Minggu (12/9) nampaknya mencapai puncaknya. Sebab, Senin (13/9) kemarin volume kendaraan di ruas jalan tersebut mulai berkurang, tidak sebanyak hari Minggu. Apalagi untuk jalur menuju arah Selatan, kendaraan roda empat maupun roda dua terbilang lengang.
Lengangnya arus lalulintas menuju Selatan membuat lamanya waktu yang harus ditempuh oleh pengendara dari Cilimus ke Kuningan kembali singkat. Paling lama 30 menit para pengguna kendaraan roda empat tersebut bisa sampai ke tujuan. Berbeda dengan hari sebelumnya, seorang pengendara mobil harus menempuh jarak itu sampai tiga jam.
Namun kondisi seperti itu tidak berlaku untuk jalur menuju arah Utara. Pantauan Radar pukul 15.00, deretan mobil cukup panjang terjadi di sepanjang jalan Bandorasa sampai ke Pasar Krucuk Kramatmulya. Padahal sejak siang, Kuningan diguyur hujan cukup lebat. Tapi guyuran hujan tersebut tak memengaruhi masyarakat Kuningan untuk bepergian.
Titik kemacetan yang terlihat kemarin yakni di pertigaan Linggajati. Para pemudik nampaknya ingin menghabiskan waktu liburnya untuk mengunjungi objek wisata di Linggajati. Selain itu, di perempatan Bandorasa dengan adanya objek wisata di Sangkanurip. Tak heran jika mobil berderet cukup panjang di ruas jalan itu. Dari Bandorasa sampai ke SPBU Manis Kaler, ratusan mobil padat merayap. Semuanya dari arah Selatan menuju Utara.
Deretan panjang lagi terlihat mulai pertigaan objek wisata Cibulan. Sampai ke Toserba Fajar dan Pasar Krucuk Kramatmulya, kendaraan roda empat antre menunggu giliran untuk melaju. Namun deretan panjang tersebut tidak berlaku untuk jalur dari arah Utara menuju arah Selatan.
Salahseorang petugas pengatur lalulintas memperkirakan, berkurangnya volume kendaraan akibat mulai banyaknya pemudik yang kembali ke tempat perantauan. Sebab, Senin (13/9) kemarin merupakan hari terakhir cuti bersama.
”Senin ini merupakan hari terakhir cuti bersama. Oleh karena itu, banyak dari pemudik yang kembali ke tempat rantaunya untuk beraktivitas seperti semula. Tapi, kemungkinan juga masih banyak pemudik yang ingin melakukan perjalanan malam hari sehingga siang harinya dimanfaatkan untuk rekreasi keliling Kuningan. Maka terjadilah kepadatan arus lalulintas seperti sekarang,” terangnya sambil melambai-lambaikan tangannya mengatur lalulintas.
Memang, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur lalulintas sejak hari lebaran. Tanpa mengenal cuti lebaran, mereka rela menahan panasnya terik matahari di tengah jalan raya. Mereka mempunyai tanggung jawab besar untuk mengatasi kemacetan agar tidak terlalu parah. Hal itu mendapat tanggapan dari salah seorang pemudik yang kebetulan mengamati pekerjaan polisi.
”Kasihan juga ya, kita-kita mah sedang asyik liburan sedangkan polisi malah panas-panasan mengatur kendaraan. Saya berharap semoga uang lemburnya besar,” kata Bahrul (25) yang biasa tinggal di Bandung itu. (ded)
Lengangnya arus lalulintas menuju Selatan membuat lamanya waktu yang harus ditempuh oleh pengendara dari Cilimus ke Kuningan kembali singkat. Paling lama 30 menit para pengguna kendaraan roda empat tersebut bisa sampai ke tujuan. Berbeda dengan hari sebelumnya, seorang pengendara mobil harus menempuh jarak itu sampai tiga jam.
Namun kondisi seperti itu tidak berlaku untuk jalur menuju arah Utara. Pantauan Radar pukul 15.00, deretan mobil cukup panjang terjadi di sepanjang jalan Bandorasa sampai ke Pasar Krucuk Kramatmulya. Padahal sejak siang, Kuningan diguyur hujan cukup lebat. Tapi guyuran hujan tersebut tak memengaruhi masyarakat Kuningan untuk bepergian.
Titik kemacetan yang terlihat kemarin yakni di pertigaan Linggajati. Para pemudik nampaknya ingin menghabiskan waktu liburnya untuk mengunjungi objek wisata di Linggajati. Selain itu, di perempatan Bandorasa dengan adanya objek wisata di Sangkanurip. Tak heran jika mobil berderet cukup panjang di ruas jalan itu. Dari Bandorasa sampai ke SPBU Manis Kaler, ratusan mobil padat merayap. Semuanya dari arah Selatan menuju Utara.
Deretan panjang lagi terlihat mulai pertigaan objek wisata Cibulan. Sampai ke Toserba Fajar dan Pasar Krucuk Kramatmulya, kendaraan roda empat antre menunggu giliran untuk melaju. Namun deretan panjang tersebut tidak berlaku untuk jalur dari arah Utara menuju arah Selatan.
Salahseorang petugas pengatur lalulintas memperkirakan, berkurangnya volume kendaraan akibat mulai banyaknya pemudik yang kembali ke tempat perantauan. Sebab, Senin (13/9) kemarin merupakan hari terakhir cuti bersama.
”Senin ini merupakan hari terakhir cuti bersama. Oleh karena itu, banyak dari pemudik yang kembali ke tempat rantaunya untuk beraktivitas seperti semula. Tapi, kemungkinan juga masih banyak pemudik yang ingin melakukan perjalanan malam hari sehingga siang harinya dimanfaatkan untuk rekreasi keliling Kuningan. Maka terjadilah kepadatan arus lalulintas seperti sekarang,” terangnya sambil melambai-lambaikan tangannya mengatur lalulintas.
Memang, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur lalulintas sejak hari lebaran. Tanpa mengenal cuti lebaran, mereka rela menahan panasnya terik matahari di tengah jalan raya. Mereka mempunyai tanggung jawab besar untuk mengatasi kemacetan agar tidak terlalu parah. Hal itu mendapat tanggapan dari salah seorang pemudik yang kebetulan mengamati pekerjaan polisi.
”Kasihan juga ya, kita-kita mah sedang asyik liburan sedangkan polisi malah panas-panasan mengatur kendaraan. Saya berharap semoga uang lemburnya besar,” kata Bahrul (25) yang biasa tinggal di Bandung itu. (ded)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar